Dipanggil Jokowi ke Jakarta, Ini Pesannya kepada Bachyuni

Adv, BERITA, INFORMASI, JAMBI399 Dilihat

LAMANJAMBI.COM, — Penjabat (Pj) Bupati Muaro Jambi Bachyuni Deliansyah dipanggil oleh Presiden Joko Widodo ke Istana Negara, Jakarta. Selasa (7/6).

Bachyuni tak sendirian, dia dipanggil bersama dua Pj Bupati yang baru saja dilantik oleh Al Haris beberapa waktu lalu, yaitu Aspan Pj Bupati Tebo dan Hendrizal Pj Bupati Sarolangun.

Usai menghadiri rapat bersama Presiden RI, Pj Bupati Muaro Jambi Bachyuni Deliansyah saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya mengatakan terdapat 48 Penjabat Kepala Daerah Seindonesia yang diundang ke Istana Kepresidenan hari ini. Dimana rapat hari ini dihadiri oleh 31 orang Penjabat Daerah secara langsung dan sisa nya melalui konferensi video.

Baca Juga :  Pansus III Kunker ke Sumsel dan Riau, Ini yang Mereka Bahas

Lanjutnya, sesuai arahan dari Presiden RI Joko Widodo, para Penjbata Kepala Daerah diminta untuk untuk memastikan daerah yang dipimpinnya berjalan dengan baik. Selain itu bijak menggunakan APBD dan memprioritaskan menggunakan produk lokal.

Baca Juga :  Pengurus SMSI Muaro Jambi Resmi dilantik, Penjabat Bupati Ucapkan Selamat

“Tadi Pak Presiden mengarahkan kepada kami (para Penjabat Daerah) ini supaya memimpin daerahnya dengan baik. Kemudian terkait APBD juga harus digunakan dengan bijak dan memprioritaskan menggunakan produk lokal,” kata Bachyuni.

Dikatakannya, selain memastikan daerah yang dipimpin berjalan dengan baik, Presiden RI juga menyampaikan agar mengedepankan vaksin dalam mengatasi pandemi, agar pandemic lekas berlalu di Indonesia. Selain itu Presiden juga meminta dialokasikannya anggaran untuk Pilkada Tahun 2024.

Baca Juga :  Mulai dari Peci Hingga Sarung, Edi Purwanto Hadiri Hari Santri di Tebo

“Presiden juga meminta kami para Penjabat ini untuk menganggarkan Pilkada tahun 2024. Dan juga mengingatkan kepada kami untuk tidak terlibat dalam politik praktis,” sebut Bachyuni.

Sambungnya, guna mengantispasi kebakaran hutan dan lahan, Presiden RI juga meminta jika terdapat lahan yang kosong di daerahnya, kepala daerah segera melakukan penanman dengan masyarakat apa saja yang bisa tumbuh yang bernilai ekonomis dan meningkatkan ketahanan pangan. (*)