LAMANJAMBI.COM, — Sebuah rumah di Desa Cilodang Kabupaten Bungo terbakar. Satu orang menjadi korban jiwa dalam kebakaran tersebut
Korbannya adalah Syasanta (11) Pelajar kelas 5 SD buah hati dari pasangan Adang Junaidi dan Atin Fatimah.
Mendapatkan informasi adanya insiden kebakaran, Brigpol Maidani langsung menurunkan tim untuk membantu keluarga tersebut.
Beberapa orang urusan Maidani langsung bertemu orangtua dari korban kebakaran tersebut. Ketika tim Maidani datang, mata keduanya berkaca-kaca menceritakan kejadian tersebut kepada tim Maidan.
Atin Fatimah ibunda korban tengah dikerumuni keluarga karena baru kembali dari perantauan, mengakui mengalami kesedihan yang sangat mendalam melihat kondisi rumah rata dengan tanah akibat kebakaran dan kehilangan anak lelakinya atas insiden tersebut.
“Kami meninggalkan mereka karena himpitan ekonomi. Tapi, kami sadar ini cobaan yang sudah direncanakan tuhan. Rumah tempat tinggal, anak yang kami cintai diambil dan dipanggil sang pencipta,” ungkap sang ibu didepan Azroni tim utusan Maidani.
Ayah korban Adang Junaidi, mengakui pertama ia menerima bantuan selain keluarga dekat dan tetangga sedusunnya , ialah Brigpol Maidani.Terucap,keluarga sudah mengenal sosok nama polisi Brigpol Maidani owner Athaya Gerden.
“Kalau nama nya kami sudah tahu, bertemu langsung belum. Sampaikan ucapan terima kasih dari kami keluarga atas bantuan dan kepedulian nya kepada kami,” ujar Adang ayah korban.
Melihat kesedihan semakin mendalam atas pertemuan tersebut, Azroni ketua tim utusan Brigpol Maidani langsung menyerahkan bantuan berbentuk sembako dan uang tunai.
“Maaf bapak, ibu dan keluarga besar. Kehadiran kami menyampaikan amanah dari Brigpol Maidani atas bantuan ini, bentuk kepedulian dari ia pribadi musibah besar yang dialami keluarga bapak,” ujar Azroni terpata-pata, karena larut dalam kesedihan merasakan apa dialami keluarga tersebut.
Lanjut Azroni, terkabar atas Insident ini Brigpol Maidani langsung menjadwalkan kunjungan dan ingin sekali hadir ditengah keluarga korban. Rencana tersebut sampai pagi dini hari. Namun, beliau mendadak ada jadwal yang tidak bisa ditinggalkan. Dengan berat hati, kami yang diutuskan langsung kesini.
“Beliau menyampaikan pesan ikut bela sungkawa atas musibah ini. Meminta keluarga tetap kuat dan tabah dalam musibah besar ini. Memohon menerima atas bantuan dari dirinya untuk kebutuhan sehari-hari keluarga yang ditinggalkan,” tutur Azroni. Lalu berpamitan pulang
Diketahui, Atas musibah kebakaran ini, Korban terjebak dikamar tidur dan tidak bisa diselamatkan, karena api sudah membesar. Dari pengakui keluarga dan tetangga korban sempat berteriak meminta pertolongan. Keputusan kedua orang tua, tidak membawa pergi korban dan dititipkan dengan keluarga lantaran sekolah. Merantau ke Pekan Baru juga diakui lantaran himpitan ekonomi keluarga.(*)