Soal PDAM, Ketua Komisi III Minta Lelang Dirut Segera diselesaikan

INFORMASI93 Dilihat

LAMANJAMBI.COM, — Kebocoran Air di Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Muaro Jambi (Perumda) cukup tinggi. Angkanya mencapai 43 persen lebih.

Dengan kebocoran itu, PDAM Muaro Jambi merugi hingga miliaran rupiah dalam pertahunnya.

Selain kebocoran, tingginya biaya operasional juga menjadi penyebab keuangan PDAM “morat marit”. Seperti biaya gaji karyawan yang sudah overload.

Menanggapi hal itu, ketua komisi III DPRD Kabupaten Muaro Jambi Sumarsen Purba menyebut jika persoalan di PDAM Muaro Jambi memang sudah mengakar. Persoalan tak hanya saat ini namun sudah lama terjadi.

Baca Juga :  Ahmad Murni Tampung Aspirasi Masyarakat Sengeti

Katanya, persoalan yang mengakar ini harus segera terselesaikan. Jika tidak, maka masyarakatlah yang menjadi tumbal.

“Kita minta Pemda Muaro Jambi bisa memecahkan permasalahan-permasalahan yang ada di PDAM ini,” kata Sumarsen Purba.

Tak hanya itu, dirinya juga mendesak agar lelang Direktur PDAM Muaro Jambi segera diselesaikan. Jangan ada lagi polemik seperti ini.

“Sekarang asesornya mundur. Sebenarnya ada apa disana sehingga mundur,” ucap Sumarsen.

Baca Juga :  Sales Oli Palsu di Bungo Terus Cari Korban. Beredar Rekaman Mereka rayu Masyarakat untuk Beli

Jika direktur masih Pjs seperti saat ini, permasalahan sulit untuk selesai. Oleh karena itu, dirinya meminta agar lelang segera diselesaikan.

“Kita minta lelang Dirut segera diselesaikan,” pungkasnya.

Kebocoran PDAM Muaro Jambi sudah diatas ambang batas, dimana batas kewajaran hanya 25 persen, namun untuk di PDAM Muaro Jambi mencapai 43 persen lebih.

Pjs Direktur PDAM Tirta Muaro Jambi, Elispirsada ketika dikonfirmasi tidak menapik adanya temuan BPK yang menyatakan jika PDAM bocor mencapai 43 persen lebih.

Baca Juga :  Sadis, Pasutri di Tungkal Tewas ditangan Anaknya Sendiri

“Iya memang ada temuan. Kalau diuangkan lebih kurang Rp 4 miliar. Itu tahun 2021,” kata Elispirsada.

Kebocoran tersebut disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya pencucian dari instalasi, kebocoran pipa, pencurian oleh konsumen dan lain sebagainya.

Dengan banyaknya kebocoran itu, kedepan pihaknya akan berupaya untuk menekan tingginya kebocoran tersebut.

“Instalasi yang rusak akan kita perbaiki. Seperti Amper yang rusak, pipa yang bocor dan lain sebagainya,” katanya. (*)