LAMANJAMBI.COM — Anggota DPRD Provinsi Jambi, Kemas Al Farabi meminta agar pemerintah kembali mengaktifkan bandara Depati Parbo Kerinci.
Hal ini karena dengan sejumlah pertimbangan di antaranya perjalanan ke Kerinci yang saat ini memakan waktu cukup lama jika ditempuh dengan jalur darat, khususnya ketika jam operasional angkutan batu bara.
“Disisi lain dengan aktifnya bandara ini, akan membantu wisatawan yang akan berkunjung ke Kerinci, yang imbasnya juga akan meningkatkan pendapatan Kerinci dari sektor pariwisata,”ujarnya.
Namun kata Kemas Al Farabi bahwa dengan kondisi saat ini, wisatawan dari luar daerah akan berfikir lagi untuk berkunjung ke Kerinci. Kemas Al Farabi membandingkan kondisi Bandara Bungo yang saat ini telah membuka rute penerbangan.
“Sebenarnya panjang landasan Bandara Bungo dan Bandara Kerinci sama, yakni 1.800 meter. Bandara Bungo sudah bisa memfasilitasi penerbangan dengan menggunakan pesawat Boeing, sementara Kerinci belum bisa,”ungkapnya.
Namun memang yang menjadi pembeda dari kedua bandara ini dikatakan oleh Kemas Al Farabi soal ketebalan aspal kedua bandara tersebut yang berbeda. Secara rinci diterangkan oleh Kemas Al Farabi bahwa ketebalan aspalnya 50 centimeter.
Sehingga kondisi ini bisa membuat pesawat besar bisa mendarat, sementara di Kerinci 30 centimeter hanya bisa untuk pesawat kecil seperti Wings Air.
“Sambil berjalan, barangkali bandara Kerinci juga bisa meningkatkan ketebalan aspalnya. Ini akan mempengaruhi sektor wisata di Kerinci juga,” pungkasnya.