LAMANJAMBI.COM, — Pj Bupati Muaro Jambi Bachyuni Deliansyah secara resmi membuka kegiatan rembuk stunting yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Muaro Jambi.
Rembuk Stunting ini digelar di Hotel Rumah Kito dikawasan Mayang Kota Jambi, Jumat (14/10).
Hadir dalam kegiatan itu Ketua TP PKK Kabupaten Muaro Jambi, Faradilla Zahra beserta kader PKK, perwakilan OPD terkait, camat, lurah, kepala puskesmas dan tamu undangan lainnya.
Menurut laporan studi status gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 prevalensi anak balita yang mengalami stunting secara nasional sebesar 24,2 persen Provinsi Jambi 22,4 persen dan Kabupaten Muaro Jambi tercatat sebagai wilayah dengan prevalensi balita Stunting tertinggi dari 11 Kabupaten Kota dalam Provinsi Jambi mencapai 27,2 persen.
Dengan tingginya angka itu, Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi terus berupaya melakukan percepatan penurunan stunting dengan target pencapaian penurunan prevalensi stunting tahun 2022 – 2024 sebesar 14 persen. Hal itu diungkapkan oleh Pj Bupati Muaro Jambi, Bachyuni Deliansyah.
“Artinya kira-kira 1 dari 4 balita di Kabupaten Muaro Jambi mengalami stunting pada tahun 2021,” kata Bachyuni.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama 1.000 hari pertama kehidupan.
Stunting juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak anak dan memiliki resiko tinggi menderita penyakit dimasa remaja.
Dia berharap semua pihak, semua elemen bisa membantu untuk mengurangi angka stunting ini dan menjadikan stunting sebagai perhatian bersama.
“Saya minta intervensi tidak hanya dilakukan oleh sektor kesehatan saja, tetapi juga dilaksanakan oleh sektor lainnya karena tingkat keberhasilan program ini sangat dipengaruhi oleh sektor non kesehatan,” tegas Bachyuni.
Untuk membantu mengatasi masalah stunting diperlukan asupan gizi salah satunya dengan cara mengkomsumsi telur.
Kenapa hal ini penting, karena dengan konsumsi telur yang rutin dapat memenuhi kebutuhan protein, ini bagus untuk mencegah masalah stunting apalagi mulai dari anak-anak sudah terpenuhi kebutuhan gizinya. Selain itu, perbanyak makan ikan dan makanan yang bergizi lainnya.
“Mulai sekarang, mari kita selesaikan permasalahan stunting di Kabupaten Muaro Jambi ini,” kata Pj.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Muaro Jambi Afifudin menyebut jika kegiatan ini sebagai upaya memastikan terjadinya integrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting secara bersama-sama lintas program, lintas sektor, lintas profesi dan lain sebagainya.
Menurut Afifudin, pemerintah telah menjadikan pencegahan stunting sebagai salah satu prioritas pembangunan nasional. Pemerintah menargetkan untuk menurunkan prevelansi stunting dari 30,8 persen pada tahun 2018 menjadi 14 persen di tahun 2024.
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah telah menyusun strategi nasional yang diharapkan dapat menjadi acuan bagi semua pihak ditingkat pusat, daerah hingga desa dalam melakukan percepatan pencegahan stunting
“Salah satu pilar penting yang perlu dilakukan adalah adanya konvergensi yang mutlak diperlukan, karena tanpa adanya konvergensi antar program kegiatan dan sumber pembiayaan maka upaya untuk melakukan percepatan pencegahan stunting tidak akan maksimal,” jelasnya.
Untuk mencapai target nasional tahun 2024 yakni 14 persen maka perlu intervensi melalui program dan kegiatan OPD terkait, kecamatan, desa serta keterlibatan seluruh ormas dan CSR. (*)