Kemas Al Farabi Jadi Pemateri PKD VII STAI Ma’arif Kota Jambi

LAMANJAMBI.COM, — Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STAI Ma’arif Kota Jambi mengadakan Pelatihan Kader Dasar (PKD) ke VII Minggu (11/12).

Kegiatan yang dilakukan di Aula MPW PP Talang Bakung Kota Jambi itu menghadiri Kemas Alfarabi sebagai pemateri.

Dihadapan 160 peserta PKD PMII se-Provinsi Jambi, Kemas Alfarabi memberikan materi terkait Tehnik Lobi dan Membangun Jaringan kepada para kader PMII yang dalam PKD mengambil Tema Aktualisasi Nilai-Nilai PMII kader mudjahid dalam mendorong Gerakan Basis Intelektual dan Spritual.

Baca Juga :  PPP Muaro Jambi Buka Pendaftaran Cakada

Anggota Komisi I DPRD Provinsi Jambi mengawali dengan menjelaskan pengertian Lobi atau Negoisasi dan Membangun Jaringan atau Networking dalam berorganisasi, menjabarkan lima tehnik lobi seperti menentukan lawan, kawan, tujuan, koalisi dan lain-lainnya, serta lima hal persiapan yang harus diperhatikan diantaranya identifikasi target, memperhatikan situasi kondisi, menjaga penampilan dan sebagainya

Baca Juga :  Zulkifli Tampung Aspirasi Warga Senaung

Terkait membangun jaringan menurut tokoh muda NU Jambi ini prinsip dasar networking adalah membangun kepercayaan dan pentingnya tehnik komunikasi dalam pencapaian target, selanjutnya menurut politisi PKB ini ada 8 aspek yang harus diperhatikan dalam membangun jaringan dan rekrutmen yang efektif

“Sebagai organisasi eksternal kampus berbasis ideologis dalam dalam menghadapi era sains, teknologi dan digitalisasi agar kader pergerakan komitmen melakukan transformasi teknologi dan membangun command center sehingga PMII bisa menjadi key opinion leaders,” pungkasnya.

Baca Juga :  Akhiri Tahun 2023, Edi Purwanto Harap 2024 Lebih Baik Lagi

Pada sesi tanya jawab Sekretaris Mabinda PKC PMII ini mengingatkan PMII sebagai organisasi eksternal kampus berbasis ideologis dalam dalam menghadapi era sains, teknologi dan digitalisasi agar kader pergerakan komitmen melakukan transformasi teknologi dan membangun command center sehingga PMII bisa menjadi key opinion leaders. (*)