LAMANJAMBI.COM, BENGKULU — Keluarga korban pembunuhan yang jasatnya ditemukan di Jangkat Kabupaten Merangin beringas.
Ratusan keluarga yang tak sanggup menahan emosi merusak dan menghancurkan rumah terduga pelaku pembuuhannya. Kejadian tersebut terjadi dikampung halaman korban sendiri yaitu di Desa Suka Rami II Kecamatan Kelam Tengah Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.
Kepala Desa Suka Rami II, Heri Kuspi, mengatakan keluarga korban Jika Radian Saputra tidak dapat menahan emosi sehingga merusak rumah keluarga terduga pelaku.
Terduga pelaku adalah WB (35) yang tak lain merupakan tempat korban RS (17) bekerja di Jangkat.
Baca juga
“Keluarga korban yang datang sekitar ratusan orang tidak bisa menahan emosi sehingga merusak rumah keluarga diduga pelaku,” kata Heri, seperti dikutip dari laman republika.co.id, Senin (14/2).
Saat dirusak massa, rumah dalam keadaan kosong sebab istri dan anak terduga pelaku telah meninggalkan rumah setelah terjadi pembunuhan tersebut.
Beruntung, personel polisi/TNI dan aparat desa telah berhasil menenangkan amarah dan emosi keluarga korban.
“Setelah terjadi pembunuhan tersebut pihak keluarga dan pemerintah desa setempat bersama aparat kepolisian langsung mengungsikan keluarga diduga pelaku,” ujar Heri.
Baca juga
Rumah terduga pelaku dan korban tidak terlalu jauh karena hanya berjarak sekitar 350 meter.
Untuk diketahui, warga Jangkat dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat yang terbungkus didalam karung.
Setelah dilakukan penyelidikan, akhirnya identitas mayat tersebut diketahui. Mayat berjenis kelamin laki-laki tersebut merupakan Jika Radian Saputra (17), warga Sukarami, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu.
Dengan diketahuinya identitas korban, Polisi dari Polres Merangin akan melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.
Baca juga
Kapolres Merangin melalui Kapolsek Jangkat AKP H Sitepu ketika dikonfirmasi membenarkan jika korban diduga korban tindak pidana.
Korban Jika Radian Saputra ditemukan meninggal dunia akibat dibunuh oleh terduga pelaku, WB.
Korban pergi ke Jambi tiga pekan lalu untuk bekerja di perkebunan kopi. Tak berselang lama, korban ditemukan masyarakat sekitar dalam keadaan meninggal dunia dengan kondisi terkubur dan ditutup karung. (*)