Jembatan di Sungai Bahar Ambruk, PUPR Turunkan Alat Berat

Adv, BERITA, INFORMASI, JAMBI378 Dilihat

LAMANJAMBI.COM, — Aksi tanggap cepat penanganan jembatan yang putus di Sungai Bahar patut diacungi jempol.

Pj Bupati Muaro Jambi Bachyuni Deliansyah langsung menginstruksikan Dinas PU PR Kabupaten Muaro Jambi segra membuat Solusi, untuk ini PUPR mendapat dukungan 1 unit Exavator BWS VI, sampai saat ini telah menurunkan dua unit alat berat.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Muaro Jambi, Yultasmi ketika dikonfirmasi menyebut jika alat yang berada di lokasi sudah diturunkan sejak tadi malam dan mulai melakukan pekerjaan.

Baca Juga :  IW Sebut 17 Ruas Jalan di Tanjabtim akan dibangun dengan Dana Inpres

Mereka mulai melakukan pembersihan puing-puing beton jembatan yang lama kemudian akan membuat jembatan secara darurat menggunakan Batang kelapa dgn lantai papan dan alat-alat lainnya.

Kata Yultasmi, pembuatan jembatan darurat tersebut didukung penuh oleh masyarakat setempat bahkan mereka rela memberikan kayu atau material secara sukarela.

Baca Juga.

Tolak Kenaikan BBM, Fraksi PKS Bungo Minta Pemerintah Batalkan Keputusan Itu

Baca Juga :  Tusuk Polisi dengan Tombak, Pelaku Begal di Jambi ditembak Mati Petugas

20 Warga Muaro Jambi Mengidap HIV AIDS, 10 Orang Menghilang

“Ini jembatan sementara. Yang penting bisa dilalui terlebih dahulu,” kata Yultasmi. Jumat (9/9).

Menurut dia, jembatan tersebut nantinya akan dibangun secara permanen Namun bukan di tahun ini. Mereka akan memprioritaskan sbg usulan kegiatan di tahun 2023 mendatang sebab jika dibangun saat ini pihaknya tidak memiliki anggaran khusus.

Baca Juga :  Mantan Wakil Bupati Bungo, H Abdul Malik All Out Mendukung Pasangan JADI

“Kita usulkan, Insya Allah 2023 kita bangun secara permanen,” ungkapnya.

Untuk diketahui, Jembatan didesa Mekar Sari Makmur ini ambruk setelah diterjang banjir. Rabu (7/9) pagi. Banjir ini disebabkan tingginya intensitas hujan beberapa waktu belakangan ini.

Akibat putusnya jembatan itu, warga yang hendak keluar masuk (Jambi dan Sungai Bahar,red) terpaksa terganggu. Warga terpaksa melewati jalur alternatif yang tentunya jarak tempuh cukup jauh. (*)

Komentar